Wednesday, June 03, 2009

Misteri Dibalik Musibah Pesawat Air France 774, Inikah Teror Gaya Baru ?


DIMUAT DI WWW.KATAKAMINEWS,WORDPRESS.COM dan WWW.BLOGSKATAKAMI.VOX.COM dan WWW.KATAKAMIX.BLOGSPOT.COM



Jakarta 3/6/2008 (KATAKAMI) Dua hari mengikuti perkembangan tentang musibah jatuhnya pesawat JET AIR FRANCE di samudera Atlantik, membuat perasaan kita menjadi ikut tersentuh dan larut dalam kedukaan itu.

Musibah ini mengingatkan pada "nasib" sektor perhubungan Indonesia yang relatif lebih buruk dan apes karena kecelakaan pesawat udara termasuk sering terjadi.

Yang kira-kira sewarna, senasib dan sepenanggungan dengan musibah di samudera Atlantik itu adalah pesawat Adam Air KI 574 jurusan Surabaya - Manado yang "nyungsep" terjun bebas di laut Majene Sulawesi Tengah pada tanggal 1 Januari 2007.

Adam Air yang bernasib naas itu, sebenarnya bertolak dari Jakarta tetapi transit di Surabaya. Sebelum tiba di Manado, Adam Air hilang dalam penerbangan. Black box atau kotak hitam berhasil diketemukan 7 bulan kemudian yaitu tanggal 28 Agustus 2007.

Dan akhirnya, musibah yang menekan korban jiwa 96 orang ini, diumumkan penyebab kecelakaannya oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu navigasi Inertial Reference System (IRS) dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi.

Patut dapat diduga, hasil temuan KNKT ini sangat tidak manusiawi dan tidak bijaksana sebab dengan enaknya saja menyalahkan kapten pilot Refri A Widodo. Dalam dokumentasi resmi, disebutkan bahwa nama Yoga bertindak sebagai Co-Pilot padahal teknisnya Yoga bukan seorang Co-Pilot. Dan publik di tanah air sempat dikejutkan saat beredarnya rekaman pembicaraan terakhir di kokpit pesawat itu.

Awalnya, pemerintah -- khususnya KNKT -- sempat membantah dan "sok tahu" bahwa seolah-olah ada pihak tertentu yang mencoba mendeskreditkan. Tetapi gencarnya media massa memberitakan dan mendorong perlunya menyikapi permasalahan ini dengan serius, akhirnya KNKT mengakui bahwa rekaman itu adalah rekaman asli.

Dari rekaman itu bisa didengarkan bahwa TIDAK BENAR kapten pilot Refri A. Widodo gagal mengatasi situasi. Intonasi suara yang terdengar dari pilot senior ini tetap konsentrasi menguasai kokpit dan yang "gelagapan" justru si Co-Pilot gadungan. Bahkan dalam rekaman itu bisa diketahui, bagaimana heroiknya sang kapten pilot menyeimbangkan kemampuan terbaiknya sebagai seorang penerbang untuk memadukan antara kemampuan teknis dengan keberserahan kepada Sang Khalik.

Diantara kata-kata Mayday Mayday (seruan SOS untuk meminta pertolongan), kapten pilot Refri A. Widodo terdengar begitu pasrah berserah dengan mengucapkan "Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar".

Detik terakhir -- sebelum nyemplung ke dasar lautan -- ungkapan sangat mengharukan yang mengatakan "Allahu Akbar" dari kapten pilot Refri A. Widodo masih tetap terdengar. Hingga akhirnya, dalam rekaman itu terdengar BLEP.

Lantas, sunyi senyap !


Lalu, jika kita membayangkan musibah di samudera Atlantik dua hari lalu, Pesawat Airbus 330-200 Air France dengan nomor penerbangan (FLIGHT 447) jatuh dan menewaskan seluruh awak pesawat dan penumpangnya yang berjumlah 228 orang.

Bertolak dari Rio De Janeiro hendak menuju Paris, pesawat kehilangan kontak dengan menara kontrol. Data mencatat, pesawat naas ini take-off atau lepas landas pada pukul 19.00 waktu setempat. Dan diperkirakan pada jam dimana mereka hilang, sedang diatas samudera atlantik.

160_ap_plane_search_090602.jpg (160×120)

Beberapa jam kemudian, Angkatan Bersenjata Brazil berhasil menemukan kepingan logam dan sebuah kursi pesawat di titik 650 km sebelah utara dari Pulau Fernando de Noronha diatas Samudera Atlantik.

Brazil memang terlihat sangat "terpukul" atas musibah tetapi begitu sigap dan sangat membanggakan dari sisi kepekaan situasi yang memprihatinkan itu. Angkatan Bersenjata mereka (gabungan Angkatan Udara dan Angkatan Laut) bahu membahu dengan kekuatan penuh untuk mencari.

Walau diyakini bahwa "sangat amat kecil kemungkinan" ada penumpang yang bisa selamat, tetapi Pemerintah Brazil sangat cepat bertindak dan turun ke lokasi dalam hitungan yang tidak harus menunggu hari-hari berikutnya.

(Bandingkan dengan PEMERINTAH INDONESIA saat Kapal Motor tenggelam di Laut Majene pada Sabtu malam, secara resmi atau OFFICIAL pengerahan bantuan TIM SAR dan TNI AU baru diperintahkan turun ke lokasi setelah 4 hari kemudian. Memalukan sekali karena tidak ada rasa iba dan tanggung-jawab atas nasib rakyatnya yang megap-megap di laut lepas, persis di lokasi tempat jatuhnya pesawat ADAM AIR).

amd_obama_portrait.jpg (240×328)


Dan kembali pada musibah jatuhnya Pesawat AIR FRANCE di Samudera Atlantik, ini sebuah tragedi yang pasti sangat memukul perasaan Presiden Nicolas Sarkozy dan seluruh rakyat Perancis. Hanya beberapa hari sebelum peringatan 65 Tahun penyerangan D-Day untuk mengenang pendaratan Normandy.

Presiden AS Barack Hussein Obama dijadwalkan akan ikut menghadiri peringatan yang sangat TERHORMAT itu.

Ada sebagian kecil pihak di Indonesia yang ujug-ujug alias tiba-tiba menjadi lancang mulutnya dengan mengatakan bahwa ini seakan pelajaran untuk pihak "Eropa" yang mencekal Maskapai Penerbangan GARUDA INDONESIA yang dicap sangat amat buruk tingkat keselamatannya (akibat seringnya terjadi musibah kecelakaan).

Sebaiknya, kita semua tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan, tidak menjadi manusia-manusia yang berdarah dingin. Ada musibah yang sangat memilukan, sangat tidak masuk diakal kalau kita justru mengejek dengan gaya culas "Rasain Lu !".

Jangan, kita jangan menjadi manusia yang tidak berakal, tidak berbudi dan tidak berperasaan.

airfrance-rio2parisflight.jpg (200×240)


Pertanyaannya sekarang adalah MISTERI apa yang ada dibalik musibah jatuhnya pesawat JET AIR FRANCE di atas Samudera Atlantik ?

Benarkah hanya semata-mata karena terkena sambaran petir maka pesawat Air France itu terjun bebas menukik tanpa malu-malu ke dasar Samudera Atlantik ?

Oke, jika musibah itu diperkirakan akibat SAMBARAN PETIR, maka yang harus dipertanyakan kemudian adalah ... siapa saksi mata yang mendokumentasikan proses SAMBARAN PETIR itu terhadap pesawat AIR FRANCE ?

Oleh karena posisinya sedang mengudara di langit lepas sangat tinggi, dapat dipastikan tidak akan ada SAKSI MATA.

Nah, kalau tidak ada saksi mata, apakah ada Armada Perang Negara Tertentu, Menara Mercu Suar atau Kecanggihan Teknologi apapun yang pada saat itu secara "TIDAK SENGAJA" merekam data sinyal yang masuk. Bahkan kalau bisa, bukti audio lainnya yang bisa menjadi ENTRY POIN untuk menelusuri musibah ini.

Sampai dengan saat ini, semua kesulitan memberikan penjelasan kepada KELUARGA KORBAN dan publik -- lewat kalangan media massa yang memonitor langsung penanganan musibah ini --.

Sejak pesawat landas, disebutkan semua dalam keadaan baik dan layak terbang. Pilot juga disebutkan pilot penerbang yang sangat berpengalaman. Dari kontak terakhir, tidak terdengar atau tidak diterima permintaan SOS yang menandakan adanya situasi darurat didalam pesawat.

airplane5.gif (150×125)

Ada apa sebenarnya ?

Penghargaan yang setulus-tulusnya harus disampaikan kepada Pemerintah Brazil dan Pemerintah Perancis. Luar biasa, mereka begitu terbuka dan secara profesional sangat cekatan menampung seluruh keluarga korban. Sebagian besar, diberi pengingapan yang sangat layak di sekitar Bandara Charles De Gaulle. Sambil semua APARAT turun tangan mencari korban dan mengatasi situasi, Pemerintah Perancis bahkan sudah mengajak keluarga korban untuk melakukan hening cipta dan menggelar upacara keagamaan. Presiden Sarkozy ikut hadir dalam upacara keagamaan itu.

Ini sangat menyentuh hati.

Dengan segala hormat yang bisa disampaikan kepada kedua PEMERINTAHAN yang terkait dalam musibah ini yaitu Pemerintah Brazil dan Pemerintah Perancis, ada sebuah masukan yang baik untuk dipertimbangkan.

Musibah yang sangat "tak terduga dan mengejutkan ini" benar-benar sangat berguna untuk menjadi pembelajaran bagi semua negara yang memiliki Maskapai Penerbangan. Sehingga, tanpa bermaksud untuk mencampuri urusan dalam negeri dari kedua PEMERINTAHAN itu maka ada baiknya mereka membuka diri untuk masuknya tim atau utusan dari negara lain yang dianggap kapabel untuk memecahkan misteri ini.

Tidak ada tanda-tanda kerusakan. Tidak ada tanda-tanda terjadinya cuaca buruk. Tidak ada referensi yang lemah atau buruk dari kapten pilot. Tapi mengapa, pesawat itu bisa secara tiba-tiba "nyungsep" terjun bebas seperti burung yang terbang diudara tetapi tiba-tiba terkena tembakan.

Burung saja, kalau misalnya ia sedang terbang tinggi di udara dan sekonyong-konyong ditembak secara misterius. Dari proses penembakan (yang sudah pasti akan berbunyi tarikan pelatuk senapannya), bunyi lain yang dimungkinkan terdengar adalah saat si burung tercampak tubuhnya ke atas tanah.

Selain faktor cuaca dan human error, bukalah semua celah untuk mengantisipasi apakah ada kemungkinan unsur terorisme dalam skup "kecil" -- artinya tidak separah serangan 11 September 2001 -- tetapi mampu membuat sebuah manuver kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpang didalam pesawatnya.

Teroris itu tidak bodoh !

Setelah hampir 8 tahun (pasca serangan 11 September 2001), tidak ada negara-negara di dunia ini yang akan meloloskan benda-benda tajam, sendok dan garpu dari bahan logam, cairan-cairan atau hal-hal sepele yang bisa masuk seenaknya ke dalam pesawat. Semua disterilkan untuk mencegah terulangnya tragedi kemanusiaan yang tidak beradab tahun 2001. Sehingga, yang perlu disadari disini adalah seribu satu macam modus operandi dan beraneka ragam alat teknologi bisa dimodifikasi kalangan teroris untuk melakukan "silent operation".

Kalau ditanyakan, apa gunanya menjadikan sebuah pesawat terbang Maskapai Perancis sebagai target sasaran ? Atau, ada kepentingan apa dengan Brazil sehingga musibah ini terjadi pada pesawat yang lepas landas dari wilayah yang otoritasnya dibawah Pemerintahan Brazil ?

Patut dapat diduga, bisa saja ini bukan ditujukan kepada Brazil Perancis atau AS misalnya (sebab dari daftat penumpang, warga negara AS hanya 2 orang).


Tetapi, yang namanya teroris, patut dapat diduga memang memilki tabiat yang SOK MILITERISTIS atau "memiliterkan" kelompok mereka yaitu sebelum dilakukan serangan yang sesungguhnya maka mereka memerlukan uji coba atau test case.

Dari analisa yang dikembangkan dengan melebarkan "sayap-sayap pikiran" dalam mencari alternatif hipotesa, maka latar belakangnya bisa bermacam-macam.

Misalnya, bisa saja ada kelompok teroris paling terkenal lagi punya "mainan baru" yang dibeli di pasar gelap internasional yaitu mainan baru teknologi yang mampu mengacak dan merusak sistem navigasi secara tiba-tiba dari jarak dekat. Dan patut dapat diduga, mereka sudah memperhitungkan dan mengetahui bahwa reaksi dari dan pengacakan dan pengrusakan sistem navigasi (radar) itu dalam hitungan detik akan memicu munculnya percikan api di kokpit pesawat.

animated_-_question_mark01.gif (181×222)

Lalu, dalam hitungan sepersekian detik, percikan api itu ampuh membakar secara cepat luar biasa seluruh sistem dalam pesawat. Pada proses inilah, patut dapat diduga bisa menimbulkan guncangan yang sangat hebat. Seolah-olah terkena sambaran petir. Padahal kilatan cahaya yang menerpa seluruh tubuh pesawat justru karena terbakarnya secara cepat sistem yang ada.

Jangan pernah meragukan tingkat radikalisme kelompok teroris manapun.

Mereka pasti sudah tahu, mustahil membawa senjata, bom atau bahan peledak apapun lagi ke Bandar Udara. Apalagi ke dalam pesawat ! Lalu, apa temuan terbaru dan kreativitas yang bisa membuat teroris bisa tetap "EKSIS" ?

Dulu saja, sulit dideteksi serangan-serangan dari kalangan teroris ini.

Apalagi sekarang, setelah 8 tahun kejadian serangan 11 September ! Apalagi sekarang, teroris akan mencari cara-cara paling canggih untuk menggiring aksi terorisme itu ke tingkat keberhasilan yang gemilang yaitu tidak bakal ketahuan.

Oleh sebab itu, bukalah mata dan telinga.

Dengarkan, amati dan analisa semua hal yang akan mengarahkan langkah-langkah investigasi kepada titik terang yang diharapkan. Pemerintah Brazil dan Pemerintah Perancis, tidak perlu ragu atau sungkan membeberkan kepada DUNIA jika seandainya memang terdeteksi ada indikasi serangan terorisme.

Terorisme, bukan lagi didominasi dengan serangan-serangan bom. Gaya-gaya lama pasti sudah mereka tinggalkan. Nah, yang harus diantisipasi adalah gaya-gaya baru kalangan terorisme ini dalam melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran HAM Berat.

Tidak tertutup kemungkinan bahwa patut dapat diduga kelompok tetroris AL QAEDA terkait dibelakang kecelakaan pesawat Air France ini.

Melihat cara-cara Al Qaeda melakukan serangan teroris diseluruh dunia selama 8-10 tahun terakhir ini, mereka bisa lakukan tindakan tak terduga yang sadis luar biasa.

candle1ani.gif (300×300)

Seraya mengirimkan "doa" untuk kebahagiaan seluruh arwah yang menjadi korban dalam musibah ini, semua pihak diharapkan lebih waspada dan tidak lengah terhadap ancaman terorisme.

Sebab, otak dari para teroris sepertinya patut dapat diduga memang mengalami guncangan atau keretakan sehingga untuk membunuh orang lain ... rasanya kok semudah membalikkan telapak tangan.

Jadi, waspadalah, waspadalah, waspadalah !!!

Dan jangan pernah ragu untuk tetap menjalin kerjasama dalam memerangi semua tindakan yang membahayakan kehidupan dan semua sisi kemanusiaan.

Hand in hand together !

(MS)


Dari Cairo Barack Hussein Obama Akan Suarakan Keseriusan AS “Berjalan Beriringan” Dengan Dunia Islam




Jakarta 3/6/2009 (KATAKAMI) Seperti yang diungkapkan oleh kalimat bijak yang cukup terkenal, "Semakin tinggi pohon menjulang, maka semakin kuat angin yang akan menerpa pucuk dedaunannya untuk menghempaskan sang pucuk ke kiri dan ke kanan".

Seperti itulah, ilustrasi yang bisa digambarkan seputar Presiden ke-44 AS Barack Hussein Obama.

Apa saja yang diucapkan dan dilakukannya, selalu cepat "disambar" untuk segera dikomentari. Iya kalau yang mengomentari itu memang sepaham dan selaras dengan misi baik yang sedang dan hendak terus dilakukan Presiden Barack Hussein Obama. Komentar itu pasti sejuk dan landai-landai saja.

Lain halnya, kalau yang mengomentari itu memiliki latar belakang kejiwaan yang khusus. Misalnya, sudah dari "sononya" antipati dan dendam kepada AS. Atau, yang merasa terluka harga diri kepartaiannya, dalam menyikapi kemenangan gemilang putera pasangan Hussein Obama & Ann Dunham ini. Tak cuma komentar, pasti akan selalu ada euforia untuk menunjukkan eksistensi diri atau partai -- baik itu di domestik atau non domestik AS -- bahwa mereka tak akan pernah gentar untuk menghadapi "Obama".



Padahal kalau mau jujur, saat ini Obama sudah bukan lagi menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga besarnya. Obama, adalah pucuk pimpinan -- sekaligus Panglima Tertinggi -- di AS. Sebagai pemimpin, ia wajib memberikan dan mengeluarkan keputusan, pemikiran, pernyataan dan segala sesuatu yang muaranya membawa AS (bahkan dunia secara keseluruhan) ke arah yang lebih baik.

Untuk itulah, maka Presiden Barack Hussein Obama dipilih secara mayoritas dan menang dengan sangat mengagumkan pada pertarungan panggung politik AS bulan November 2008 lalu.

Jika setelah kemenangan itu, ternyata situasi dan kondisi di AS -- termasuk juga di tataran dunia internasional yang secara langsung dan tak langsung berkaitan atau membutuhan dukungan kuat AS -- hanya datar-datar saja atau jalan ditempat dan akhirnya mundur teratur menyeret kehidupan menjadi lebih tidak baik, alangkah sedihnya rakyat AS dan warga dunia karena figur yang diyakini akan membawa perubahan yang lebih baik itu ternyata cuma "OMDO" atau omong doang. Alias, NATO atau No Action Talk Only.

Dilantik dalam upacara inagurasi yang begitu gegap gempita dan sangat spektakuler pada awal tahun 2009 lalu, kini persis memasuki pertengahan tahun 2009 Presiden Barack Hussein Obama melakukan kunjungan kenegaraan Ke TImur Tengah, Jerman & Perancis.


Dalam lawanan 5 harinya, Presiden Obama dijadwalkan akan bertemu dengan Raja Arab Saudi, King Abdullah pada hari Rabu (3/6/2009) waktu setempat. Kemudian hari Kamis (4/5/2009) akan berpidato kepada dunia muslim di Universitas Kairo.

Selanjutnya dari Cairo, Presiden Obama bertolak menuju Jerman untuk berkunjung ke KAMP Konsentrasi Buchenwald. Dan terakhir, lawatannya akan diakhiri di Perancis untuk menghadiri Peringatan Ulang Tahun ke-65 D-Day guna mengenang penyerbuan Normandia perang dunia kedua.

Sebagai pemimpin baru yang kini menjadi ikon sangat membanggakan dari negara adidaya, kunjungan Sang Presiden ini hendaknya tidak diartikan sebagai niat buruk AS untuk menjadi "polisi dunia" yang mau mencari-cari kesalahan, kelemahan dan kekurangan negara-negara yang didatanginya.

Coba diperhatikan dari awal Presiden Obama melakukan kunjungan kenegaraan atau mengeluarkan pernyataan resmi yang sifatnya mendunia. Tak ada yang provokatif atau diskriminatif.

Jika secara seksama didengar, ditatap dan diamati langkah tegap Presiden Obama mensosialisasikan betapa kuatnya komitmen dan kebersediaan AS untuk memulihkan kerjasama arau hubungan diplomatik yang "kurang nyaman" selama 2 dekade rezim Bush yang patut dapat diduga sarat dengan arogansi yang menjungkir-balikkan tatanan dan perdamaian dunia -- Presiden Obama siap untuk membawa AS ke dalan kerangka dialog dan keseriusan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.

Ke dalam dan keluar AS, segala kebijakan atau keputusan Presiden Obama selama hampir setengah tahun pertama pemerintahannya ini, mulai menunjukkan watak asli Sang Presiden ini. Obama, pribadi yang keras, tegas, cerdas dan tak pernah mau setengah-setengah untuk mewujudkan atau melaksanakan kewajiban serta tugas-tugasnya sebagai seorang kepala negara yang pada hakekatnya mesti menyelaraskan segala sesuatunya dengan nilai-nilai hukum, HAM dan Kemanusiaan.

Mulai hari Selasa (2/6/2009) waktu di AS, Presiden Obama akan bertolak untuk memulai lawatannya ke sejumlah negara !


Pesawat AIR FORCE ONE mengantarkan terlebih dahulu rombongan kepresidenan ini ke Ryadh dan selanjutnya ke Mesir. Dan yang cukup kontroversial "ditanggapi" adalah rencana pidato Presiden Obama di CAIRO UNIVERSITY. Presiden Obama akan menegaskan kembali komitmen kuat AS untuk "berjalan beriringan", menatap ke depan dalam suasana yang penuh perdamaian dan menjalin kerjasama yang konstruktif dengan Negara-Negara (Dunia) Islam.

Kalau sekarang dipertanyakan seputar kontroversi yang diciptakan atau direkayasakan oleh pihak tertentu yang "tak senang" terhadap misi baik yang sedang terus dijalankan Presiden Obama, "Apa yang salah dari Presiden Obama jika ia merasa perlu untuk kembali menegaskan bahwa AS tidak sedang berpura-pura atau bersandiwara dalam menyongsong dan melaksanakan keinginan baik dalam merangkul dan berjalan beriringan dengan Negara-Negara (Dunia) Islam ?

Jika pertanyaan itu ditujukan sepada seluruh kepala pemerintahan, kepala negara atau sebutlah Raja-Raja di Timur Tengah, serta ditujukan juga kepada Dunia Muslim secara keseluruhan dan pihak-pihak radikalisme berbasis Islam yang sangat militan, "Apakah salah atau adakah yang salah, jika Pemimpin baru di AS menawarkan dan menunjukkan kesungguhan tentang perlunya berjalan beriringan dan menjalin kerjasama yang kuat saling menguntungkan dengan Negara-Negara (Dunia) Islam ?"

Dari sudut pandang mana, atau mengenakan kacamata model apa, jika ada pihak tertentu yang sinis dan cenderung asal bunyi seenak jidatnya saja, dengan mengatakan bahwa kunjungan Presiden Obama ke Timur Tengah kali ini harus diartikan bahwa AS ingin terus menunjukkan kediktatorannya.

Ayman As-Zawahri, anggota kelompok radikal Al Qaeda -- yang mengklaim dirinya sebagai petinggi nomor 2 dalam organisasi yang dikuasai Osama Bin Laden ini -- pagi-pagi buta sudah "berteriak-teriak" bahwa kunjungan atau pidato yang akan disampaikan Presiden Obama adalah sesuatu yang "bloody" atau berdarah-darah.

Maka sebaiknya, disarankan agar siapapun didalam struktur organisasi Al Qaeda -- bahkan secara khusus disampaikan kepada Osama Bin Laden dan Ayman As-Zawahri -- bahwa didalam Islam, niat baik seseorang tidak boleh dinistakan.

"Janganlah berburuk sangka atau SUUDZON, tetapi berbaik-sangkalah atau KHUSNUZON kepada pihak yang memang menawarkan kebaikan".

Bagaimana ajaran agama mau dilaksanakan secara baik dan benar, jika prinsip yang sangat mendasar tentang Suudzon dan Khusnuzon seperti tak bisa diimplementasikan ?

Jika seorang Barack Hussein Obama ingin mengguncangkan dan memporak-porandakan peradaban dunia dan nilai-nilai kemanusiaan yang paling hakiki, maka ia TIDAK PERLU repot-repot buang waktu "mendekati" pihak lain.

Dari balik meja kerjanya di WHITE HOUSE, sebagai Panglima Tertinggi Kemiliteran di AS maka Presiden Obama bisa sewaktu-waktu melakukan "COMANNDER'S CALL".

Ia cukup memanggil para panglima atau komandan lapangan dari ketiga matra yaitu Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Darat agar "makin dihajar saja dan jangan diperdulikan" semua tetek bengek yang berkaitan dengan nilai-nilai hukum, HAM & kemananusiaan" di berbagai medan pertempuran.

Untuk menjadi seorang Panglima Tertinggi, Obama tak perlu menyetel mimik wajah atau bahasa tubuhnya agar menjadi komandan yang paling komandan dengan perangai yang sadis.

Sebab, Obama memang bukan pribadi yang seperti itu !



Lalu jika pertanyaannya dibalik, apakah sesuai dengan nilai ajaran agama jika ada "pemimpin" yang bisanya cuma bersembunyi di lembah-lembah, perbukitan, lalu menempuh segala penyamaran untuk mengabadikan skenario kehidupan yang sangat munafik, liar dan tak bertanggung-jawab, padahal ia sudah "MENGINVASI" selama beberapa jam dan membunuh ribuan orang tak bersalah dalam semua serangan yang benar-benar BERDARAH & BIADAB pada tanggal 11 September 2001 ?

Apakah itu bukan invasi namanya ?

Apakah itu sebuah perbuatan terpuji sebagai wujud dari perjuangan JIHAD yang sesungguhnya ?

Apakah itu bukan DIKTATOR namanya, yaitu diktator yang sadis dan biadab, jika dari balik tenda-tenda persembunyian "di suatu tempat: main perintah saja agar pengikuti-pengikutnya menjadi motor kehancuran di berbagai negara dan di berbagai sektor.

Apakah pantas ada orang yang merasa menjadi "PEMIMPIN DUNIA" yang menggambarkan dirinya seolah-olah menjadi seorang KHALIFAH yang luhur dan mulia, jika setelah berbuat salah yang melanggar hukum yaitu menewaskan secara sadis ribuan orang yang tidak bersalah, lalu bersembunyi agar tak perlu menjalani proses hukum ?

Apakah KESATRIA namanya, jika selama bertahun-tahun cuma berani "NGEMBER" saja lewat tayangan video yang mendunia, tetapi wujud manusianya bersembunyi ala raja-raja minyak di padang gurun sehingga tinggal tekan knop maka berbagai serangan brutal terorisme dalam berbagai bentuk modus operandi terjadi dimana-mana ?

Apakah itu bukan watak asli pemberontak yang mengangkangi dan mengencingi nilai-nilai peradaban dunia, terutama nilai-nilai hukum, HAM & Kemanusiaan ?

Apakah itu bukan tangan yang berdarah-darah "BLOODY" bila dengan sangat mudahnya melakukan serangan brutal yang tak cuma melanggar, tetapi juga sudah sangat menghancurkan prinsip kepatutan dan kewajaran ?

Hey, SHUT UP, tutup mulut ANDA, bagi siapapun yang merasa bahwa dirinyalah yang terindikasi sebagai oknum-oknum yang baru saja dijabarkan disini !

Pertanggung-jawabkanlah terlebih dahulu brutalisme, kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran berat anda di muka hukum. Baru setelah itu, anda layak mengkritik orang lain !

Janganlah petantang petenteng, SOK JAGO, dan terus menerus merasa bisa dengan mudah melihat semut di seberang lautan tetapi SERIGALA yang didepan matanya sendiri justru tidak kelihatan.

Singkat kata, kunjungan dan bahkan pidato yang akan disampaikan Presiden Obama kepada Dunia Muslim harus dihargai dan didukung.

Bila ke depan nanti, ternyata Presiden Obama mengingkari janji itu maka semua pihak bisa menagihnya.

Obama datang untuk merangkul dan mengajak Negara-Negara (Dunia) Islam untuk berjalan beriringan dan bekerjasama dengan saling menguntungkan atas nama persahabatan. Membuka sebuah lembaran baru yang jauh diharapkan dan diusahakan benar-benar mengubah apapun yang kurang pantas dalam menjalin relasi.

Bersuaralah Presiden Obama, dan tetaplah melangkah dengan gagah penuh wibawa untuk memberitahukan kepada "Dunia Muslim" dan "Dunia Secara Keseluruhan" tentang kesungguhan AS melaksanakan dan mewujudkan semua harapan serta kerjasama yang saling menguntungkan.

Change ?

Yes You Can, Yes We Can ... !


(MS)