Saturday, June 06, 2009
Antara Nicolas Sarkozy, Peringatan 65 Tahun D-Day & Kontroversi Musibah Air France 774
Membanggakan Pidato Obama Yang Tekankan Pentingnya Harmonisasi Hubungan Baru AS & Dunia Islam
Membanggakan Pidato Obama Yang Tekankan Pentingnya Harmonisasi Hubungan Baru AS & Dunia Islam
Jakarta 5/6/2009 (KATAKAMI) Dengan tangan kidalnya, Barack Hussein Obama memberikan lambaian kepada seluruh hadirin yang mendengarkan pidato berjudul PERMULAAN YANG BARU di Universitas Kairo.
Transkrip utuh dari pidato Presiden Obama, kami muat dalam semua blog KATAKAMI.
Dunia Arab menyambut baik pidato Obama. Ini disampaikan Sekretaris Liga Arab, Amr Moussa mengatakan pidato Obama penuh pertimbangan dan visioner.
Mengawali pidatonya dengan sapaan berbahasa Arab “Assalamualaikum” dan mencantumkan kutipan ayat Quran sebanyak 4 kali, terlihat betul bahwa Obama memang menyiapkan betul-betul pidato itu dengan sebaik-baiknya agar dapat maksimal dan memberikan bobot yang tinggi dalam penilaiannya secara merata di mata semua pihak.
Ia juga menyelipkan kutipan dari Injil, tanpa bermaksud untuk menggurui. Tetapi, Obama pasti ingin ada ada keselarasan dan keseimbangan yang menyatu dalam pidato memukau itu.
Seluruh dunia telah mendengarkan pidato Obama yang sangat menyentuh hati dan menunjukkan bahwa AS memang benar ingin membangun (sekaligus memulihkan) hubungan dengan Dunia Islam — terutama yang menjadi skeptis dan penuh kecurigaan terhadap AS — pasca penanganan terorisme yang dinilai berlebihan oleh pemerintahan sebelum Obama.
Sejujurnya yang tidak adil dalam permasalahan ini adalah selalu saja AS yang dituding, dihujat dan disudutkan dalam sejumlah permasalahan global.
Tidak terdengar tudingan, hujatan dan agresivitas yang menyudutkan kelompok Al Qaeda misalnya.
Kami berbicara secara khusus kepada Sekjen PBB Ban Ki Moon, terutama kepada Dewan Keamanan PBB, mengapa tidak pernah ada keseriusan yang sangat melembaga untuk mengajukan Osama Bin Laden sebagai penjahat kemanusiaan dan pelanggar HAM berat.
Jika kepada Presiden Sudan Omar Hassan Al Basyir saja, Mahkamah Internasional berani mengirimkan surat penangkapan maka harusnya kepada seorang panglima tertinggi kelompok teroris paling sadis sedunia, PBB — khususnya Dewan Keamanan PBB — dan Mahkamah Internasional harus berani mengirimkan surat penangkapan. Kejahatan kemanusiaan, pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum yang dilakukan Osama Bin Laden pada serangan 11 September 2001 dan sejumlah peledakan bom di berbagai belahan dunia yang didanai Al Qaeda, sangat amat layak dijadikan alasan bagi Mahkamah Internasional untuk menangkap Osama. Membunuh 3 ribu orang hanya dalam waktu sekian jam misalnya, itu adalah sebuah kejahatan kemanusiaan — atau tepatnya GENOSIDA –.
Dan kembali pada pidato Presiden Obama di Kairo, telah berkumandang dengan baik di Mesir. Obama kini telah melanjutkan perjalanan berikutnya dalam lawatan luar negeri selama 5 hari ke 4 negara.
Saat ini ia berada di Jerman, dan selanjutnya akan berakhir pada kunjungan di Perancis.
Dunia Islam dan dunia internasional, menantikan bagaimana implementasi atau terwujudnya dari poin poin penting yang dijanjikan dan ditegaskan Presiden Obama dalam pidatonya tersebut.
Sambutlah uluran tangan dari AS yang disampaikan dengan penuh ketulusan kepada semua pihak — khususnya kepada Negara-Negara (Dunia) Islam.
Jangan ditampik. Jangan ditolak. Jangan didiamkan.
Sambutlah uluran tangan mereka dan masing-masing pihak menunjukkan itikat yang baik untuk membangun sebuah lembaran baru yang penuh harmoni.
Harmonisasi yang mengiringi langkah kerjasama antara AS dengan Dunia Islam dengan prinsip saling menghormati, akan membuat kehidupan di dunia dan segala sesuatu terkait peradaban — pasti akan berlangsung menjadi lebih “hidup” dan “bersemarak” dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Obama memang terbukti telah berhasil menguasai “panggung” yang telah diisinya di Kairo dengan penyampaian pidato yang sangat membanggakan.
Jangan diartikan bahwa ia hendak menggurui atau bersikap lancang terhadap Islam, Umat Islam atau Negara-Negara Islam.
Janganlah diartikan bahwa AS bersikap ganda dalam menjalin relasi dan kerjasama dengan Dunia Muslim.
Seperti judul sebuah lagu, “Tomorrow Will Be Better”.
Ya, semoga hari esok memang menjadi lebih baik, lebih manusiawi, lebih taat hukum, lebih menyenangkan, lebih damai dan lebih berkualitas dalam semua aspek kehidupan di seluruh dunia, dengan adanya komitmen yang kuat dari seorang Barack Hussein Obama yang menegaskan kesungguhan dan keseriusan AS dalam menjalin hubungan baru yang saling menghormati ini.
Hubungan yang penuh harmonisasi. Hubungan yang saling menguntungkan. Hubungan yang tak akan lekang, walau dimakan oleh waktu.
Very good speech, Barry !
It’s very touching !
(MS)